Banyak orang bilang, Bali tidak butuh promosi wisata lagi karena namanya sudah terkenal di dunia. Namun pada kenyataannya, tidak bisa seperti itu.
Pada acara launching Legian Beach Festival 2016 di Balairung Soesilo Soedarman, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2016) malam, Bupati Kabupaten Badung, I Nyoman Giri Prasta menjabarkan promosi-promosi wisata yang dilakukan khususnya daerahnya dan Bali pada umumnya. Sampai bulan Juli 2016, tak sedikit rangkaian promosi wisata tersebut dilakukan di berbagai negara.
"Kita ikut bagian di ITB Berlin, melakukan roadshow di tiga kota Australia yakni Perth, Melbourne dan Sydney, membawa misi kesenian di Osaka, Jepang atas undangan Konjen Osaka di sana dan Badan Promosi Pariwisata Kabupaten Badung melakukan promosi wisata di Korea Selatan," paparnya.
Bicara soal statistik angka kunjungan turis ke Bali melalui Bandara Ngurah Rai, angkanya pun naik terus. Dari tahun 2013 sebanyak 3,1 juta turis, menjadi 3,7 turis di tahun 2015 kemarin. Tahun 2016, target kunjungannya naik minimal 10-20 persen.
Soal promosi pariwisata, sebenarnya yang sudah kita ketahui, nama Bali sudah mendunia. Bahkan bukan rahasia lagi, turis lebih kenal Bali daripada Indonesia. Malah ada yang bilang, Indonesia di sebelah mananya Bali.
Kunjungan turis yang ke Bali pun menyumbang angka 40 persen, dari total kunjungan turis yang datang ke Indonesia per tahunnya. Lantas seperti yang sudah dilakukan Bupati Badung, masih perlukah Bali melakukan promosi?
"Kami sangat menyadari begitu penting untuk menjaga keberadaan wisatawan baik mancanegara dan Nusantara untuk berkunjung ke tempat kami, Badung dan Bali," kata I Nyoman Giri Prasta.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti dalam kesempatan yang sama, punya pendapat soal promosi wisata Bali. Pulau Dewata memang sudah tersohor dan tak pernah sepi turis dan wisatawan dalam negeri, tapi...
"Tahun 1930-an Bali sudah promosi wisata. Semua orang sudah tahu Bali, tapi tetap harus kita promosikan untuk terus mengembangkan produk-produk wisata yang ada di Bali," tegasnya.
Ya, Bali harus terus dipromosikan agar tidak kehilangan kunjungan turis. Perlu untuk terus membangun rasa penasaran turis ke Bali agar kunjungannya makin meningkat dari tahun ke tahun. Namun jangan lupa juga, untuk membenahi dan memfasilitasi aspek-aspek pariwisata lainnya, termasuk nilai kenyamanan berwisata.